Titah Hujan



Hujan,
titahmu kali ini kutawar dengan kata tidak.
Kau racun bagiku.
Mengulik luka dimasa silam hingga aku nelangsa setengah mati.

Kenangan itu membuatku berkutat kembali
Betapa sakit yang dirasakan sang pujaan hati.
Darah dan air mata menjadi satu.
Hingga ia harus pergi ke dunia yang tak lagi bisa kujamah.

Hujan,
malam ini titahmu seakan menelikung khayal yang sungguh raib bagiku.
Rintik sendumu ku tatap lamat-lamat.
Aku amat takzim dengan penciptamu
Terkesima hebat akan keagunganya.

Namun,
Lelaki yang kutemui malam itu,
Tampak samar namun tak asing bagiku.
Alam nalarku semakin menerka-nerka hingga
Tikai hati dan pikir kian gaduh.
Diakah pujaan hati pembawa Rindu?

Akkhhh.....
Itu absurd bagiku
Mana mungkin orang yang telah lama terbaring dalam tanah selama 13 tahun lamanya,
Bisa hidup kembali?

Otak goblok!!!!
Ingin rasanya kuserapahi hujan.
Yang terlalu banyak menyimpan luka dan kenangan hingga yang tampak mustahil dianggap nyata padahal Nihil.

Komentar

Postingan Populer